Bisnis.com, JAKARTA – PT Saraswanti Indoland Development Tbk.(SWID) baru saja melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Kamis (7/7/2022) dan langsung nyaris kena Auto Reject Atas (ARA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada pukul 09.30 WIB harga saham SWID naik 26 persen atau 52 poin ke Rp252. SWID hari ini melepas 340 juta saham atau setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dan menawarkan di harga Rp200 per saham, Adapun, dana yang ditargetkan akan dihimpun sebesar Rp68 miliar untuk melancarkan sejumlah rencana pengembangan, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melihat pandemi Covid-19 sudah melandai, Perseroan optimistis kegiatan bisnis dan pariwisata akan membangkitkan kembali gairah industri perhotelan. Perkuliahan offline akan segera dilaksanakan di semua perguruan tinggi, termasuk di Yogyakarta, akan memicu permintaan apartemen, baik untuk dibeli maupun disewa.
Selain itu, harga tanah yang terus melambung menyebabkan perpindahan mode of investment dari kelompok menengah yang menginginkan passive income di masa pensiun, yaitu dari membangun rumah kost menjadi membeli apartemen. “Untuk mengantisipasi potensi di atas, SWID sudah merencanakan pembangunan tower apartemen keempat dan kelima, Bima dan Arjuna, di Kawasan Mataram City, pada semester kedua 2022,” jelas Direktur Pengembangan Bisnis dan Sekretaris Perusahaan SWID Agung Cucun Setiawan, dalam keterangan resmi, Kamis (7/7/2022). Kedua tower tersebut akan melengkapi kawasan tersebut dengan 5 tower Pandawa Lima, yaitu Nakula, Sadewa, Yudhistira, Arjuna dan Bima.
Selanjutnya, perseroan akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort yang terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah. Proyek tersebut juga akan dimulai di semester kedua 2022.
PT Saraswanti Indoland Development Tbk menargetkan marketing sales Rp100 miliar sepanjang 2022. Di sisi lain, Perseroan optimistis recurring income dari bisnis hotel melonjak 48 persen pada tahun 2022, yaitu sebesar Rp54,4 miliar pada 2021 menjadi sebesar Rp86,3 miliar pada 2022.
Marketing sales berasal dari proyek apartemen Tower Arjuna – Bima di Mataram City, Yogyakarta dan Villa Resort Banyu Bening. Pendapatan Perseroan akan naik signifikan mulai tahun 2023 menjelang selesainya pembangunan apartemen dan rumah tapak Banyu Bening.